Saham maskapai penerbangan melonjak pada awal perdagangan Senin, didorong oleh penurunan won Korea Selatan terhadap dolar AS. Pada pukul 9:22 pagi, saham T'way Air diperdagangkan pada 2.690 won ($2,03), naik 5,91% dari hari sebelumnya. Harga saham maskapai berbiaya rendah lainnya juga naik, dengan Jin Air naik 4,62%, Jeju Air naik 3,34%, dan Air Busan naik 1,04%. Maskapai besar Korean Air dan Asiana Airlines masing-masing naik 1,58% dan 1,35%.
Rebound ini disebabkan oleh penurunan dolar setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam pidatonya di konferensi Jackson Hole akhir pekan lalu. Nilai tukar won Korea/dolar AS di pasar valas Seoul dibuka sebesar 1.325,0 won, turun 3,0 won dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara itu, stok minyak dalam negeri juga meningkat tajam pada hari Senin, didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan spekulasi penurunan suku bunga AS. Pada pukul 09.20, harga saham Korea Oil berada di level 19.230 won, naik 6,30% dari hari perdagangan sebelumnya. Heungkuk Petroleum juga naik 8,23% menjadi 16.300 won, sementara Joongang Enervis melonjak 14,41%.
Pada tanggal 23 Agustus 2024, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober di New York Mercantile Exchange naik 2,49% menjadi ditutup pada $74,83 per barel. US$79,02 per barel.
Ketegangan geopolitik juga menjadi salah satu faktornya. Pada tanggal 25 Agustus, tentara Israel dan milisi Hizbullah pro-Iran Lebanon melakukan serangan udara besar-besaran. Perundingan gencatan senjata Gaza di Kairo juga gagal mencapai kemajuan nyata, sehingga semakin memperburuk ketegangan di wilayah tersebut.
tekan pulsa
[ⓒ Pulse by Maeil Business News Korea & mk.co.kr, All rights reserved]