SK Innovation Co. dan SK E&S Co. sedang mempersiapkan pemungutan suara pemegang saham pada hari Selasa mengenai merger antara kedua perusahaan, dengan sumber industri melaporkan pendapat yang beragam pada hari Senin.
SK Group mengusulkan merger untuk merespons perubahan lanskap bisnis dengan lebih baik dan meningkatkan daya saingnya di pasar energi masa depan. Jika disetujui, merger ini akan menciptakan perusahaan energi swasta terbesar di kawasan Asia-Pasifik dengan total aset sebesar 106 triliun won ($80 miliar).
Rasio penggabungan SK Innovation dan SK E&S ditetapkan sebesar 1:1.1917417.
Layanan Pensiun Nasional (NPS), pemegang saham terbesar kedua SK Innovation, menentang langkah tersebut pada Kamis lalu, dengan alasan kekhawatiran bahwa nilai pemegang saham dapat rusak. NPS berpendapat bahwa rasio merger berdasarkan harga referensi SK Innovation merugikan pemegang saham biasa. Perusahaan konsultan Sustinvest juga merekomendasikan pemungutan suara yang menentang merger tersebut, dengan alasan bahwa rasio tersebut akan merugikan pemegang saham biasa SK Innovation.
Sebaliknya, badan penasihat lainnya juga mendukung merger tersebut, dan menyoroti sinergi yang akan tercipta. Perusahaan penasihat agensi global Institutional Shareholder Services Inc. (ISS) dan Glass, Lewis & Co. juga menyatakan dukungannya terhadap merger tersebut, dengan mencatat potensinya untuk memperkuat struktur keuangan dan meningkatkan portofolio investasi perusahaan. Mereka juga menegaskan bahwa rasio merger telah memenuhi standar hukum dan penilaian perusahaan wajar.
Perusahaan penasihat proksi dalam negeri Korea ESG Research Institute juga mendukung merger tersebut, dengan alasan bahwa merger tersebut akan meningkatkan stabilitas keuangan dan mengurangi beban investasi terkait baterai.
Penggabungan hanya dapat dilakukan melalui keputusan khusus dalam rapat umum pemegang saham yang dihadiri oleh sedikitnya dua pertiga dari jumlah pemegang saham dan disetujui oleh lebih dari sepertiga saham yang dikeluarkan. Pemegang saham terbesar SK Innovation, SK Inc., memegang 36,22% saham, dan NPS memegang 6,28% saham. Pemegang saham individu secara kolektif memiliki lebih dari 20% saham.
Penggabungan tersebut dapat menghadapi kendala yang signifikan jika pihak lawan menggunakan hak penilaiannya. Jika NPS sepenuhnya menggunakan hak penilaiannya, SK Group mungkin diharuskan membeli saham senilai 681,7 miliar won, yang merupakan batas atas dari 800 miliar won yang dialokasikan untuk pembelian saham. Jika pemegang saham biasa juga melaksanakan haknya, jumlah totalnya mungkin melebihi batas tersebut, dan SK Group mengatakan jika jumlah akuisisi melebihi jumlah tersebut, maka dapat membatalkan merger atau mengubah ketentuan.
tekan pulsa
[ⓒ Pulse by Maeil Business News Korea & mk.co.kr, All rights reserved]