Namun, ia menambahkan bahwa “seruan untuk kerja sama militer yang lebih besar dengan NATO dan UE kemungkinan akan memicu banyak perdebatan di Swiss,” setuju dengan penilaian bahwa laporan tersebut dapat menjadi “eksplosif” di dalam negeri.
Para ahli tidak merekomendasikan agar Swiss sepenuhnya meninggalkan netralitasnya dan bergabung dengan NATO, namun mereka mendesak Swiss untuk memperdalam hubungan dengan aliansi militer dan UE dalam pelatihan bersama, pertahanan rudal balistik, serta latihan bilateral dan multilateral.
Laporan tersebut juga menyerukan belanja militer untuk mencapai 1% PDB pada tahun 2030.
Laporan tersebut mengatakan bahwa meskipun Swiss kecil kemungkinannya untuk diserang, negara tersebut telah menjadi sasaran perang hibrida yang mencakup disinformasi, spionase, dan serangan dunia maya. Para ahli merekomendasikan peralihan ke “pertahanan global”, yang berarti mempersiapkan seluruh masyarakat – bukan hanya militer – untuk menghadapi potensi konflik.
Hubungan baik dengan UE dan NATO
Selama beberapa bulan terakhir, Dewan Federal Swiss, yang mengatur negara tersebut, telah menyatakan kesediaannya untuk lebih dekat dengan NATO dan UE dalam bidang keamanan dan pertahanan.
Rabu, Delegasi Swiss melakukan perjalanan ke Luksemburg untuk bertemu dengan Badan Dukungan dan Pengadaan NATO (NSPA). Salah satu tujuan pertemuan tersebut adalah untuk menilai potensi sinergi dan peluang kolaborasi dengan lembaga tersebut.