Serangan udara Israel di Lebanon pada hari Minggu menewaskan sedikitnya tiga orang, namun jumlah korban dan kerusakan masih belum jelas, Associated Press melaporkan.
Serangan hari Minggu tersebut merupakan baku tembak terbesar antara Israel dan Hizbullah sejak permusuhan dimulai setelah kelompok militan Hamas menyerang Israel pada Oktober lalu dan serangan Israel berikutnya di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami bertekad untuk melakukan segala kemungkinan untuk membela negara kami, memungkinkan penduduk utara kembali dengan selamat ke rumah mereka, dan terus mematuhi aturan sederhana: siapa pun yang menyakiti kami, kami akan menyakiti. dia.” pernyataan pada Minggu pagi.
Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan militer Israel “bertindak setelah menjadi jelas bahwa organisasi teroris Hizbullah berencana meluncurkan serangan rudal dan drone skala besar terhadap sasaran Israel.” Katz menulis di X bahwa dia telah menghubungi puluhan menteri luar negeri di seluruh dunia untuk mendukung Israel dalam perjuangannya melawan Hizbullah.
Hizbullah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan operasi militer hari Minggu telah berhasil diselesaikan, media lokal melaporkan. Pemimpin Hizbullah Said Hassan Nasrallah berencana membahas serangan pagi ini dalam pertemuan yang disiarkan televisi pada Minggu malam.