Noul, sebuah startup perawatan kesehatan dengan kecerdasan buatan asal Korea Selatan, mengumumkan pada hari Senin bahwa perangkat lunak dan kartrid perangkat medis dengan kecerdasan buatan telah secara resmi menerima persetujuan pemasaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Saudi (SFDA).
Perangkat lunak dan perangkat diagnostik malaria Noul diklasifikasikan sebagai perangkat medis Kelas III, dan perangkat lunak serta perangkat tambahan analisis darahnya ditetapkan sebagai perangkat Kelas I dan telah disetujui oleh SFDA. Pencapaian ini membuka jalan bagi Noul untuk memasuki pasar Arab Saudi dan merencanakan ekspansi lebih lanjut ke Timur Tengah.
Pasar peralatan medis Arab Saudi diperkirakan akan tumbuh terus-menerus sebesar 4,6% per tahun dan diperkirakan bernilai US$2,61 miliar pada tahun 2026.
Untuk mencapai ambisi pasarnya yang lebih luas, Noul berupaya mendapatkan persetujuan peraturan di berbagai wilayah termasuk Amerika Utara, Indonesia, dan Malaysia. Perusahaan juga bertujuan untuk menyederhanakan proses memasuki pasar dan memanfaatkan sertifikasi yang ada, termasuk penandaan CE Eropa, untuk mempercepat komersialisasi.
Perangkat diagnostik malaria yang digerakkan oleh kecerdasan buatan Noul, MiLab, juga terus menunjukkan kinerja yang unggul, melampaui para ahli manusia dan memenuhi permintaan global yang terus meningkat akan diagnosis malaria yang akurat. MiLab memiliki tingkat akurasi 98,86%, banyak digunakan oleh rumah sakit dan lembaga penelitian di Afrika dan Eropa, serta didukung oleh studi klinis yang dipublikasikan di jurnal internasional terkemuka.
Yang Yanhao, Kim Minnu
[ⓒ Pulse by Maeil Business News Korea & mk.co.kr, All rights reserved]