Pengeboman Berantai yang Mempunyai IQ 167
Pengeboman Berantai yang Mempunyai IQ 167
yang diketahui dengan julukan Unabomber, merupakan salah satu nama berarti dalam catatan sejarah terorisme dalam negeri Amerika Serikat. Mantan pengajar matematika yang mempunyai kecerdasan besar, Kaczynski memutuskan buat meninggalkan dunia akademis pada tahun 1969 buat hidup mengasingkan diri dari warga modern.
Tetapi, Unabomber yang diketahui susah bersosialisasi dengan orang lain senantiasa merasa tersendat dengan modernisasi walaupun telah hidup menyendiri di hutan. Antara tahun 1978 sampai 1995, Kaczynski melancarkan kampanye teror yang mematikan, mengklaim 3 nyawa serta melukai 23 orang yang lain. Dengan metode yang mengejutkan, dia memakai bom buat melanda orang yang dianggapnya ikut serta dalam teknologi modern serta industrialisasi.
Dari Anak Ajaib sampai Unabomber
Theodore Kaczynski lahir pada 22 Mei 1942 selaku anak dari pendamping Polandia- Amerika, Theodore serta Wanda Kaczynski. Semenjak umur dini, Kaczynski menampilkan bakat luar biasa dalam bidang matematika. Kecerdasannya yang mengesankan nampak jelas dikala dia masih duduk di bangku Evergreen Park Central School. Dengan Intelligence Quotient(IQ) sebesar 167,
Unabomber diizinkan loncat kelas dari tingkatan 5 langsung ke tingkatan 7.
Walaupun mempunyai kecerdasan besar, Kaczynski kerap merasa terasing dari sahabat sebayanya. Ketidakcocokan sosial serta rasa ketidaknyamanan di area sekitarnya buatnya kerap diganggu. Pengalaman ini buatnya merasa ketakutan terhadap orang serta bangunan. Sepanjang masa sekolah menengah, ketertarikan serta kecintaannya pada matematika terus menjadi mendalam, dia lebih memilah membongkar persamaan daripada berteman dengan sahabat sebayanya.
Unabomber memperoleh beasiswa buat belajar di Universitas Harvard pada tahun 1962. Sehabis lulus dari Harvard, Kaczynski melanjutkan pembelajaran ke Universitas Michigan. Dia mencapai gelar Ph. D. dalam bidang matematika pada umur 25 tahun.
Sehabis menuntaskan gelar Ph. D.- nya, Kaczynski mengawali karir akademisnya selaku asisten prof di Universitas California pada tahun 1967.
Walaupun mempunyai latar balik akademis yang mengesankan, Kaczynski hadapi kesusahan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial di area akademik. Sepanjang 4 tahun bekerja di California, dia merasa terasing serta tidak aman dengan kehidupan sosial dan teknologi yang tumbuh pesat.
Meninggalkan Dunia Akademis serta Membuat Manifesto Unabomber
Ketidaknyamanan serta rasa ketidakpuasan terhadap pertumbuhan teknologi serta kehidupan modern kesimpulannya mendorongnya buat meninggalkan dunia akademis. Pada tahun 1971, Kaczynski memilah buat pindah ke kawasan hutan terpencil di Montana, di mana dia membangun suatu kabin kecil dari kayu di tengah hutan. Di tempat yang simpel, tanpa sarana listrik, penghangat, ataupun saluran air bersih, dia menempuh kehidupan yang sangat terisolasi serta primitif.
Pergantian ekstrem dalam style hidup ini mencerminkan pergantian mendalam dalam pemikiran serta pandangan hidup Kaczynski. Dari seseorang sarjana matematika yang brilian jadi seseorang pengkritik ekstrem teknologi modern, keputusan buat pindah ke hutan menandai dini dari ekspedisi hidup yang hendak diketahui dengan kegiatan teror yang mengejutkan serta kontroversial.
Sepanjang masa tinggalnya di hutan, sebagian besar waktunya dihabiskan buat membaca novel dari bibliotek setempat serta menyusun tipe dini manuskrip yang setelah itu diketahui selaku Manifesto Unabomber. Manuskrip ini setelah itu tumbuh membentuk pandangan hidup serta kritik sosial yang hendak jadi pusat dari aksinya di masa depan.
Dari kabin kecilnya di tengah hutan, Kaczynski mulai diketahui bukan cuma selaku seseorang mantan akademisi namun selaku pelakon serangkaian aksi teror yang menggemparkan. Dia mengirimkan paket berisi bom ke bermacam institusi akademi besar serta industri teknologi, yang menargetkan mereka selaku simbol dari kemajuan teknologi serta industrialisasi yang dia tolak. Aksi teror yang dikerjakannya bawa akibat besar, baik secara sosial ataupun politik, serta membuat namanya diketahui luas selaku Unabomber.
Unabomber awal kali mengawali aksi terornya dengan mengirimkan paket bom kepada seseorang prof di Universitas Northwestern pada 25 Mei 1978. Paket bom tersebut, yang dikirim lewat pos, meledak dikala baru hingga di tangan satpam setempat. Di tiap bom yang dikirim, Kaczynski menyertakan pesan dengan nama samaran“ F. C.”( Freedom Club), suatu bukti diri yang digunakannya buat menandai karyanya.
Kaczynski tidak semata- mata berupaya menewaskan, tujuan utamanya merupakan buat menarik atensi warga terhadap pemikirannya menimpa akibat negatif teknologi serta industrialisasi terhadap metode hidup manusia. Dia berharap dengan aksi ekstrem ini, warga hendak lebih mencermati serta membaca tulisan- tulisannya yang mangulas tema tersebut.
Rangkaian aksi teror Kaczynski setelah itu terus menjadi mencolok kala bom- bomnya meledak di penerbangan American Airlines pada tahun 1979 serta di rumah presiden United Airlines pada tahun selanjutnya. Penyelidik FBI membentuk gugus tugas yang dinamakan UNABOM( University and Airline Bombing) buat menanggulangi permasalahan ini. Media juga menjuluki pelakon selaku“ Unabomber” bersumber pada singkatan dari nama gugus tugas tersebut.
Sepanjang periode serbuan teror ini, total terdapat 3 orang yang tewas serta puluhan orang yang lain terluka akibat paket bom yang dikirimkan oleh Kaczynski. Aktivitas teror ini jadi atensi publik yang besar, menimbulkan kepanikan serta ketidakpastian di golongan warga.
FBI kesimpulannya sukses menangkap Kaczynski pada 3 April 1996 sehabis melaksanakan penggeledahan terhadap kabin terpencilnya di hutan Montana. Di situ, mereka menciptakan bermacam fakta yang mengaitkan Kaczynski dengan serangkaian pengeboman, tercantum komponen bom, 40. 000 taman harian tulisan tangan yang mencakup eksperimen pembuatan bom, serta satu bom aktif yang siap kirim.
Kaczynski setelah itu diadili di California serta New Jersey, di mana sebagian pengeboman fatalnya terjalin. Pada 22 Januari 1998, dia mengaku bersalah atas 16 dakwaan serbuan bom serta dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa mungkin pembebasan bersyarat.
Kematian Theodore Kaczynski Menutup Bab Permasalahan Unabomber
Pada Sabtu, 10 Juni 2023, Theodore Kaczynski ditemui wafat dunia di sel tahanannya di Federal Medical Center, North Carolina, Amerika Serikat. Kaczynski, yang berumur 81 tahun, wafat dunia di tengah rumor kalau dia mengidap kanker stadium akhir. Tetapi, bagi laporan dari Associated Press, sebagian sumber mengindikasikan kalau kematiannya diakibatkan oleh bunuh diri.
Kematian Kaczynski menghidupkan kembali ingatan tentang permasalahan Unabomber yang kontroversial serta penuh gejolak. Sepanjang periode 17 tahun, dari 1978 sampai 1995, Kaczynski melancarkan serangkaian pengeboman yang menargetkan bermacam institusi serta orang. Dalam kurun waktu tersebut, dia merakit total 16 bom yang menyebabkan 3 kematian serta melukai 23 orang.
Kemampuan Kaczynski dalam menyembunyikan bukti diri serta jejaknya membuat penangkapannya jadi salah satu investigasi terlama serta termahal dalam sejarah FBI. Kampanye teror yang dikerjakannya tidak cuma memunculkan ketegangan serta ketakutan, namun pula menyoroti ketidakstabilan mental serta pandangan hidup ekstrem yang mendesak tindakan- tindakannya.
Kematian Kaczynski menandai akhir dari salah satu permasalahan teror dalam negeri yang sangat diketahui serta membangkitkan kembali dialog tentang akibat dari radikalisasi pandangan hidup serta tata cara kekerasan ekstrem.