“Saya diberitahu tentang dampak yang ditimbulkan oleh drone tersebut. Saya melihat sisa-sisa drone tersebut dan tanda-tanda dampak yang ditimbulkannya,” kata Grossi, tanpa mengungkapkan siapa yang bertanggung jawab.
Dia memperingatkan bahwa tidak seperti kebanyakan fasilitas nuklir, reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk tidak memiliki kubah pelindung, sehingga intinya sangat rentan terhadap tembakan artileri atau serangan pesawat tak berawak.
“Inti reaktor yang berisi bahan nuklir hanya dilindungi oleh atap biasa. Hal ini membuatnya sangat terbuka dan rentan, misalnya terhadap tembakan artileri, drone, atau rudal,” ujarnya saat berkunjung.
“Fakta bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir jenis ini sangat dekat dengan titik kontak atau garis depan militer adalah fakta yang sangat serius dan kami menganggapnya sangat serius.”
Grossi mengatakan meskipun konflik masih berlangsung, operasi pabrik tersebut “sangat mendekati kondisi normal.”
“Pesan saya kepada semua orang adalah sama: tidak akan ada kecelakaan nuklir. Merupakan tanggung jawab kita untuk memastikan hal itu,” kata Grossi pada konferensi pers, seraya menambahkan bahwa badan tersebut tidak akan terlibat dalam perang Rusia-Ukraina. “Konflik ini, perang ini bukan tanggung jawab Badan Energi Atom Internasional.”