Partai Move Forward Timbul dengan Nama Baru2024
Partai Move Forward Timbul dengan Nama Baru2024
Partai politik progresif utama Thailand timbul kembali pada hari Jumat( 9/ 8/ 2024) dengan nama baru sehabis dibubarkan oleh perintah Mahkamah Konstitusi. Mereka berjanji melanjutkan perjuangannya buat reformasi walaupun terus ditentang oleh kelompok konservatif yang membatasi mereka mengambil alih kekuasaan, walaupun hasil pemilu tahun kemudian menampilkan mereka terletak di urutan awal.
Para pemimpin Partai Move Forward yang dibubarkan mengumumkan kalau mereka membentuk partai baru yang diberi nama Partai Rakyat Thailand ataupun Prachachon
Para kritikus berkata pembubaran partai tersebut ialah serbuan terkini terhadap gerakan progresif oleh kekuatan konservatif.
Mahkamah Konstitusi Thailand pada hari Rabu( 7/ 8) dengan suara bundar memutuskan kalau Partai Move Forward melanggar konstitusi sehabis menganjurkan pergantian undang- undang yang mengkriminalisasi penghinaan terhadap keluarga kerajaan. Mahkamah Konstitusi pula melarang mantan eksekutif Move Forward, tercantum mantan pimpinan partai yang terkenal Pita Limjaroenrat dari politik sepanjang 10 tahun.
Move Forward memenangkan sofa paling banyak dalam pemilu 2023, tetapi senator konservatif yang ditunjuk militer menolak kandidatnya buat jadi perdana menteri. Kemenangan mengejutkan partai tersebut dikira mencerminkan kemauan luas buat reformasi, paling utama di golongan pemilih muda, sehabis bertahun- tahun di dasar kekuasaan militer.
Anggota parlemen dari partai politik yang dibubarkan yang tidak dilarang berpolitik bisa mempertahankan sofa mereka di parlemen bila mereka bergabung dengan partai lain dalam waktu 60 hari. Move Forward mempunyai 148 anggota parlemen di parlemen, namun 5 di antara lain merupakan eksekutif yang saat ini dilarang serta tidak bisa terus berprofesi.
Berdialog pada pertemuan peresmian partai baru, yang dihadiri oleh 143 anggota parlemen yang tersisa serta anggota partai yang lain, anggota parlemen Parit Wacharasindhu mengumumkan kendaraan politik baru mereka diberi nama Partai Rakyat sebab mereka mau jadi” partai dari rakyat serta buat rakyat, serta berupaya menghasilkan Thailand di mana kekuasaan mutlak terletak di tangan rakyat.”
Ia menunjuk 5 anggota dewan eksekutif baru, tercantum pemimpin partai, ialah ahli IT berumur 37 tahun, Natthaphong Ruengpanyawut.
Natthaphong berkata kepada massa kalau partai tersebut hendak mengejar tujuan ambisius buat memenangkan lumayan banyak sofa guna membentuk pemerintahan satu partai dalam pemilu selanjutnya pada tahun 2027.
Vonis pembubaran Move Forward mengundang atensi internasional.
” Keputusan ini mencabut hak seleksi lebih dari 14 juta masyarakat Thailand yang memilah Partai Move Forward dalam pemilu Mei 2023 serta memunculkan persoalan tentang keterwakilan mereka dalam sistem pemilu Thailand,” kata juru bicara Departemen Luar Negara Amerika Serikat( AS) Matthew Miller.” Vonis Mahkamah Konstitusi tersebut pula membahayakan kemajuan demokrasi Thailand serta berlawanan dengan aspirasi rakyat Thailand buat masa depan yang kokoh serta demokratis.”
” Amerika Serikat tidak mengambil posisi buat menunjang partai politik mana juga, namun selaku sekutu dekat serta teman dengan jalinan yang dalam serta langgeng, kami menekan Thailand buat mengambil aksi guna membenarkan partisipasi politik yang seluruhnya inklusif, serta buat melindungi demokrasi dan kebebasan berserikat serta berekspresi.”
Uni Eropa menghasilkan statment seragam.
Komisaris Besar PBB buat Hak Asasi Manusia Volker Turk berkata vonis pembubaran Move Forward sangat meresahkan serta mengganggu proses demokrasi dan menghalangi pluralisme politik.
” Keputusan ini berakibat sungguh- sungguh pada kebebasan berekspresi serta berasosiasi yang mendasar, serta hak rakyat buat berpartisipasi dalam urusan publik serta kehidupan politik di Thailand,” kata Turk.
” Tidak terdapat partai ataupun politikus yang sepatutnya mengalami hukuman semacam itu sebab secara damai mengadvokasi reformasi hukum, spesialnya dalam menunjang hak asasi manusia.”
Perdana Menteri Srettha Thavisin pada hari Kamis menuturkan kalau ia mengharapkan Move Forward buat menghormati vonis majelis hukum serta menciptakan metode yang pas buat melanjutkan misinya.
Kala ditanya tentang respon internasional terhadap pembubaran partai tersebut, Srettha berkata ia menguasai kalau kekhawatiran itu diungkapkan dengan semangat hasrat baik,” Tetapi, itu tidak berarti apa- apa, sebab kita mempunyai kedaulatan serta metode sendiri dalam perihal pertumbuhan politik serta demokrasi.”