Para peneliti sedang mengembangkan vaksin untuk mencegah kanker paru-paru menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA), yang mengarah pada pengembangan vaksin Covid-19. Uji klinis vaksin tersebut telah dimulai di tujuh negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Dengan persetujuan baru-baru ini dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) terhadap pengobatan kanker paru-paru Leclaza, optimisme semakin meningkat mengenai peluang baru dalam memerangi kanker paru-paru.
Uji klinis BNT116, vaksin kanker paru-paru berbasis mRNA yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech, baru-baru ini dimulai, demikian laporan University College London Hospitals NHS Foundation Trust (UCLH) pada hari Selasa. Pasien pertama di Inggris telah divaksinasi dengan kandidat vaksin tersebut, menandai dimulainya uji coba di 34 institusi di tujuh negara dalam uji klinis pertama di dunia terhadap vaksin mRNA untuk melawan kanker paru-paru.
Vaksin ini didasarkan pada teknologi mRNA. Sama seperti vaksin mRNA yang sangat penting bagi pesatnya perkembangan vaksin Covid-19, vaksin kanker berbasis mRNA bekerja dengan mendorong tubuh memproduksi protein abnormal yang dihasilkan oleh sel kanker. Sel kekebalan dalam tubuh kemudian memproduksi antibodi sebagai respons terhadap protein ini, membunuh sel kanker.
Diperkirakan 1,8 juta orang di seluruh dunia meninggal karena kanker paru-paru setiap tahunnya, biasanya karena seringnya kambuh dan metastasis meskipun sudah diobati. Oleh karena itu, mencegah kekambuhan sangat penting untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien kanker paru-paru. BNT116 dirancang untuk mencegah kekambuhan dengan meningkatkan respon imun tubuh terhadap sel kanker, sehingga secara signifikan mengurangi risiko metastasis atau kekambuhan. Berbeda dengan kemoterapi, kemoterapi tidak mempengaruhi sel-sel sehat.
Sebanyak 130 peserta, termasuk pasien kanker paru stadium awal, stadium akhir, dan kambuhan, akan berpartisipasi dalam uji klinis ini. Mereka akan menerima vaksin selama 6 minggu, kemudian setiap 3 minggu selama 54 minggu.
Gao Zaiyuan, Lee Eunjoo
[ⓒ Pulse by Maeil Business News Korea & mk.co.kr, All rights reserved]