Panas di Tokyo Picu 123 Orang Meninggal
Panas di Tokyo Picu 123 Orang Meninggal
Jepang memberi tahu terdapat lebih dari 120 orang di Tokyo wafat akibat gelombang panas sepanjang periode bulan Juli, kala negeri itu mewaspadai peringatan panas nyaris selama bulan itu.
Bersumber pada penjelasan dari Kantor Pemeriksa Kedokteran Tokyo, kebanyakan dari total 123 orang yang wafat merupakan lanjut usia.
Dikutip VOA Indonesia, Kamis( 8/ 8/ 2024), seluruhnya, kecuali 2 orang, ditemui wafat di dalam ruangan. Sebagian besar tidak memakai pendingin ruangan walaupun sudah memasangnya.
Otoritas kesehatan Jepang serta peramal cuaca kesekian kali menganjurkan publik buat senantiasa terletak di dalam ruangan, komsumsi banyak cairan buat menjauhi kehilangan cairan tubuh, serta memakai AC, sedangkan para lanjut usia sering berpikir kalau AC tidak baik buat kesehatan sehingga cenderung menjauhi penggunaannya.
Angka tersebut merupakan jumlah kematian akibat sengatan panas terbanyak di 23 distrik metropolitan Tokyo pada bulan Juli, semenjak 127 kematian tercatat sepanjang gelombang panas tahun 2018, kata kantor pemeriksa kedokteran.
Sedangkan itu, bagi Tubuh Pemadam Kebakaran serta Penanggulangan Bencana Jepang, terdapat lebih dari 37. 000 orang dirawat di rumah sakit akibat sengatan panas di segala negara dari 1 Juli sampai 28 Juli.
Temperatur Bulan Juli di Atas Rata- rata
Temperatur rata- rata pada bulan Juli merupakan 2, 16 derajat Celcius terpantau lebih besar daripada rata- rata sepanjang 30 tahun terakhir, menjadikannya bulan Juli terpanas semenjak Tubuh Meteorologi Jepang mulai melaksanakan pencatatan pada tahun 1898.
Pada Selasa( 7/ 8), peringatan sengatan panas diberlakukan di sebagian besar daerah Tokyo serta Jepang bagian barat. Temperatur hawa di pusat kota Tokyo menggapai dekat 34 derajat Celcius serta banyak orang bawa payung ataupun kipas angin genggam.
” Aku merasa tiap tahun periode panasnya terus menjadi panjang,” kata Hidehiro Takano dari Kyoto.” Aku menyalakan AC tiap dikala, tercantum dikala aku tidur. Aku berupaya buat tidak berangkat keluar rumah.”
Temperatur Panas Diprediksi Masih Terus Terjadi
Maxime Picavet, seseorang wisatawan asal Prancis, menampilkan kipas angin portabel yang dibelinya di Tokyo.
” Kipas angin ini bekerja dengan sangat baik,” katanya.
” Dengan temperatur semacam ini, ini merupakan suatu keharusan.”
Tubuh meteorologi meramalkan hendak terdapat lebih banyak panas di bulan Agustus, dengan temperatur 35 derajat Celcius ataupun lebih besar.
” Mohon perhatikan prakiraan temperatur serta peringatan sengatan panas, serta jalani aksi penangkalan yang mencukupi buat menghindari sengatan panas,” kata tubuh tersebut dalam suatu pernyataannya.