Tahukah Anda bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar penderita diabetes mendapatkan vaksin flu untuk mencegah influenza dan komplikasi flu yang serius, serta merekomendasikan penderita diabetes yang menderita flu atau diduga terkena flu untuk menerima antivirus. pengobatan segera.
Selain itu, penderita diabetes harus menghindari vaksin flu semprot hidung dan memilih vaksin suntik.
Bahkan jika dikelola dengan baik, penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi flu yang serius, termasuk pneumonia, bronkitis, infeksi sinus, dan infeksi telinga.
Diperkirakan 30% orang dewasa penderita diabetes akan dirawat di rumah sakit karena influenza.
Flu dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga lebih sulit dikendalikan.
CDC memberikan panduan cuti sakit bagi penderita diabetes: https://bit.ly/3NYP588.
CDC merekomendasikan vaksinasi pneumokokus
■ Terkena flu meningkatkan risiko penyakit pneumokokus.
■ Streptococcus pneumoniae pneumonia adalah contoh komplikasi parah terkait influenza yang dapat menyebabkan kematian.
■ Pasien diabetes harus segera menerima vaksin pneumokokus. Vaksin ini membantu mencegah pneumonia Streptococcus pneumoniae dan infeksi serius lainnya.
■ Saat Anda mendapat vaksinasi flu, Anda bisa mendapatkan vaksin pneumokokus yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan Anda.
■ Vaksinasi pneumokokus harus menjadi bagian dari rencana pengelolaan diabetes. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk mengetahui vaksin pneumokokus mana yang direkomendasikan untuk Anda.
Cara mengenali tanda-tandanya: Apakah Anda berisiko?
Diabetes biasanya berkembang perlahan, dan terkadang orang tidak menyadari tanda-tanda peringatannya sampai penyakitnya berkembang. Mengetahui apa yang harus dicari dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah sejak dini dan mengambil tindakan sebelum menyebabkan masalah jangka panjang.
Gejala diabetes antara lain, namun tidak terbatas pada, rasa haus yang berlebihan, penurunan berat badan, buang air kecil beberapa kali sehari (biasanya pada malam hari), nafsu makan meningkat, penglihatan kabur, kelelahan, kulit kering, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki, luka lambat. penyembuhan, dan seringnya infeksi.
Gula darah tinggi dapat menimbulkan gejala lain seperti mual, muntah, sakit perut, napas berbau buah, kebingungan, disorientasi, mengantuk, dan koma.
Faktor risiko komplikasi terkait diabetes termasuk merokok, kelebihan berat badan dan obesitas, kurangnya aktivitas fisik, peningkatan dan peningkatan A1C, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Sekaranglah waktunya untuk mengatur ABC Anda (A1C, tekanan darah, kolesterol, dan berhenti merokok) untuk membantu mencegah komplikasi serius.
Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan Anda sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat mengenai pengelolaan perawatan diabetes Anda.