Nasional — Keluarga Elin Etienne, 71, ayah dan kakek keturunan Afrika-Amerika dari Miami Utara, Florida, menuntut jawaban setelah insiden tragis di fasilitas perawatan setempat. Etienne dirawat di Pusat Perawatan dan Rehabilitasi Dade Utara pada 14 Agustus saat ia dalam masa pemulihan dari aneurisma otak. Beberapa hari kemudian, situasinya berubah menjadi buruk ketika tubuhnya dilaporkan ditemukan di ruang penyimpanan di fasilitas yang sama.
menurut rakyatkeluarga mengatakan panti jompo awalnya mengklaim bahwa Etienne telah “secara sukarela menarik diri” dari fasilitas tersebut. Ketika keluarga tersebut meminta untuk memverifikasi tanda tangannya, agensi tersebut diduga menolak, sehingga mendorong mereka untuk mengajukan laporan orang hilang. Karena mengkhawatirkan kesehatannya, Departemen Kepolisian Miami Utara mengeluarkan peringatan “orang dewasa rentan yang hilang” pada 23 Agustus, mengatakan Etienne terakhir kali terlihat di dekat panti jompo sehari sebelum mengenakan kemeja hijau dan celana pendek biru.
Sayangnya, pada tanggal 2 September, keluarga Etienne diberitahu tentang kematiannya. Keponakannya, Kimberly Etienne, mengungkapkan keterkejutan dan kesedihan keluarga tersebut, menceritakan bagaimana seorang detektif memberi tahu mereka bahwa tubuh Etienne ditemukan di ruang penyimpanan dan dalam kondisi membusuk parah. Berita tersebut membuat keluarganya hancur, terutama karena mereka yakin dia menghilang, bukan meninggal, di fasilitas yang bertanggung jawab atas perawatannya. “Kami tidak mengira dia akan meninggal di panti jompo,” kata cucunya, Ruth Keisha Etienne.
Kematian Etienne telah menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keselamatan dan perlakuan terhadap para lansia di panti jompo. Sayangnya, kasus-kasus pengabaian dan pelecehan di fasilitas-fasilitas tersebut sering terjadi, karena lansia yang rentan sering kali berisiko mengalami pelecehan. Tragedi ini menyoroti masalah pelecehan terhadap lansia yang terjadi di panti jompo, dimana kekurangan staf, kurangnya pengawasan dan perawatan yang tidak memadai dapat berakibat fatal.
Menanggapi kejadian tersebut, Balai Keperawatan dan Rehabilitasi Dade Utara mengeluarkan pernyataan belasungkawa kepada pihak keluarga. Fasilitas tersebut mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang dan berkomitmen untuk terus memberikan layanan berkualitas tinggi yang diharapkan warga. Namun, pengumuman tersebut tidak banyak meringankan rasa sakit dan frustrasi keluarga Etienne, yang kini putus asa dan mencari pertanggungjawaban atas kematian orang yang mereka cintai.
Elin Etienne dikenang oleh keluarganya sebagai orang yang baik hati, humoris, dan membawa kegembiraan bagi orang-orang di sekitarnya. Seorang mantan koki, ia digambarkan sebagai orang yang penyayang dan tidak mementingkan diri sendiri, selalu mampu menerangi ruangan dengan lelucon dan tawanya. Keluarganya kini menghadapi tugas berat untuk merencanakan pemakamannya sambil mencari jawaban bagaimana tragedi seperti itu bisa terjadi saat berada dalam perawatan sebuah lembaga spesialis.