Nasional —Koalisi gereja-gereja Afrika-Amerika menyerukan penangguhan dan penyelidikan tuan rumah MSNBC Pendeta Al Sharpton, mengklaim sumbangan kampanye Wakil Presiden Kamala Harris ke Jaringan Aksi Nasional (NAN) Sharpton merugikan Integritas orang kulit hitam dalam Gereja dan Jurnalisme. Inisiatif Gereja Hitam Nasional (NBCI), yang mewakili 27,7 juta anggota dan 150.000 gereja di seluruh negeri, menyerukan transparansi yang lebih besar dalam sumbangan sebesar $500.000.
Kontroversi muncul setelah MSNBC mengakui bahwa mereka “tidak mengetahui” pembayaran yang dilakukan oleh tim kampanye Harris kepada NAN sebelum melakukan wawancara yang menguntungkan dengan Harris pada tanggal 20 Oktober, hanya beberapa minggu sebelum pemilu, WCBM melaporkan. Pengajuan selanjutnya ke Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC) menunjukkan dua sumbangan $250.000 diberikan kepada organisasi nirlaba Sharpton pada bulan September dan Oktober. Pembayaran tersebut dilaporkan merupakan bagian dari kampanye senilai $5,4 juta yang bertujuan untuk meningkatkan kesukaan Harris di kalangan pemilih kulit hitam dan Latin.
Meskipun terdapat konflik kepentingan, Sharpton tidak mengungkapkan donasi tersebut kepada eksekutif atau pemirsa MSNBC. Washington Free Beacon, yang pertama kali melaporkan berita ini, menyuarakan keprihatinan mengenai implikasi etis dari pembayaran tersebut, mengingat pengaruh Sharpton sebagai pembawa acara jaringan dan pemimpin hak-hak sipil. Namun, strategi Harris tidak berhasil dalam pemilu, dan ia kalah dari Presiden terpilih Donald Trump.
NBCI mengeluarkan pernyataan keras yang mengecam kurangnya transparansi dalam donasi. Presiden NBCI Pendeta Anthony Evans menggambarkan situasi ini sebagai “noda moral” pada gereja kulit hitam, menyerukan Sharpton dan MSNBC untuk menjelaskan bagaimana dana tersebut digunakan dan memastikan akuntabilitas moral.
“Integritas Gereja Hitam dan jurnalisme tidak dapat dikompromikan dengan transaksi keuangan yang dirahasiakan,” kata Evans. “Pendeta. Sharpton berhutang penjelasan lengkap kepada komunitas dan audiensnya tentang pembayaran ini, yang menimbulkan pertanyaan tentang ketidakberpihakan dan pertanyaan besar tentang kepercayaan.
Kontroversi ini telah menempatkan Sharpton dan MSNBC di bawah pengawasan ketat. Kritikus mengatakan jaringan tersebut dan Sharpton seharusnya mengungkapkan hubungan keuangan antara kampanye Harris dan NAN, terutama mengingat waktu pembayaran dan wawancara yang sangat dekat. Pendukung posisi NBCI mengatakan isu ini menyoroti kekhawatiran yang lebih luas mengenai transparansi dan etika di media dan politik.
Ketika seruan untuk penyelidikan semakin meningkat, Sharpton dan MSNBC belum menanggapi permintaan klarifikasi NBCI. Situasi ini terus memicu perdebatan tentang titik temu antara aktivisme, media, dan pengaruh politik.