Bank of Korea (BOK) mempertahankan suku bunga utamanya pada 3,5% meskipun ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga karena lemahnya permintaan domestik. Mengingat keputusan ini dimaksudkan untuk mencegah kenaikan harga rumah lebih lanjut, pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk mendukung wiraswasta dan usaha kecil yang banyak berhutang sambil meningkatkan konsumsi dan investasi.
Pada pertemuan terakhirnya, anggota dewan Bank of Korea dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama tidak berubah. Gubernur Bank of Korea Lee Chang-dy mengatakan pada konferensi pers bahwa meskipun inflasi negara tersebut menunjukkan bahwa kondisi sudah matang untuk penurunan suku bunga, bank sentral tidak dapat memperburuk kenaikan harga rumah dengan menyuntikkan terlalu banyak likuiditas ke dalam perekonomian.
Banyak analis menjelaskan bahwa meskipun ada kekhawatiran terhadap lesunya konsumsi domestik, fokus bank sentral saat ini tetap pada pengendalian harga rumah dan utang rumah tangga. Statistik BOK baru-baru ini menunjukkan bahwa utang rumah tangga Korea Selatan melonjak hingga mencapai rekor KRW 1.896 triliun (USD 1,41 triliun) pada kuartal kedua tahun 2024 karena meningkatnya permintaan pinjaman hipotek.
Pemerintah tidak bisa hanya menunggu bank sentral menurunkan suku bunganya, melainkan harus mempertimbangkan semua instrumen kebijakan yang ada untuk mendukung bank sentral yang sedang berjuang menghadapi suku bunga tinggi dan meningkatkan sentimen investor.
Tim Redaksi
[ⓒ Pulse by Maeil Business News Korea & mk.co.kr, All rights reserved]